Jakarta – Anggota komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono mengkritik keras manfaat proyek LRT JABODEBEK saat kunker spesifik, selasa (12/3).
Pasalnya, LRT JABODEBEK ini hanya ditargetkan mengangkut sebanyak 140 ribu penumpang maksimun di tahap pertama.
“Anda tau, komuter itu berapa, 1,2 juta orang, Bapak cuman bisa angkut 140 ribu penumpang maksimun, nggak ada apa-apanya” Kata Bambang Haryo, di stasiun LRT TMII, Selasa.
Kritikan Bambang Haryo ini membuat operator LRT yakni Dirjen perkretaapian hanya bisa terdiam dan tidak dapat menjawab.
Anggota fraksi Gerindra ini, kemudian melanjutkan, dirinya sudah mengkonfirmasi kepada Kementerian perhubungan mengenai pembangunan LRT ini.
” Ternyata pembangunan proyek LRT ini tidak melibatkan Litbang, biro perencanaan sama dengan LRT Palembang sehingga asal asalan penetapan stasiunnya”Sambung Bambang, LRT ini dananya besar 29 Triliun.
Bambang lalu menanyakan soal anggaran Rp 29,9 Triliun, berapa persen yang sudah digunakan, ini karena progres LRT Jabodebek baru 53,385% per 1 maret 2019.
Lagi-lagi, Kementerian perhubungan yang merupakan pemilik proyek LRT JABODEBEK tak bisa menjawab, dan hanya diam.
Sekedar diketahui, proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya, dengan total anggaran Rp 29,9Triliun, dana sebesar itu diterima dari penyertaan modal negara dan hutang Bank.
Sebelumnya, LRT ini diperkirakan beroperasi pada 19 Maret 2019, namun dimundurkan hingga 2021, alasan molornya proyek tersebut lantaran belum dapat menyelesaikan beberapa persoalan yakni penetapan lokasi ruas setia budi – dukuh atas, dan juga lahan yang belum final di Gubernur DKI Jakarta.
(gn)