Makan Biaya Rp29,9 Triliun, Bambang Haryo : LRT Jabodebek Tidak ada Apa-apanya!

- Tim

Rabu, 13 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bambang Haryo saat masih sebagai anggota komisi V DPR-RI, meninjau LRT Jabodebek

Bambang Haryo saat masih sebagai anggota komisi V DPR-RI, meninjau LRT Jabodebek

Jakarta – Anggota komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono mengkritik keras manfaat proyek LRT JABODEBEK saat kunker spesifik, selasa (12/3).

Pasalnya, LRT JABODEBEK ini hanya ditargetkan mengangkut sebanyak 140 ribu penumpang maksimun di tahap pertama.

“Anda tau, komuter itu berapa, 1,2 juta orang, Bapak cuman bisa angkut 140 ribu penumpang maksimun, nggak ada apa-apanya” Kata Bambang Haryo, di stasiun LRT TMII, Selasa.

Kritikan Bambang Haryo ini membuat operator LRT yakni Dirjen perkretaapian hanya bisa terdiam dan tidak dapat menjawab.

Anggota fraksi Gerindra ini, kemudian melanjutkan, dirinya sudah mengkonfirmasi kepada Kementerian perhubungan mengenai pembangunan LRT ini.

” Ternyata pembangunan proyek LRT ini tidak melibatkan Litbang, biro perencanaan sama dengan LRT Palembang sehingga asal asalan penetapan stasiunnya”Sambung Bambang, LRT ini dananya besar 29 Triliun.

Baca Juga :  Bambang Haryo Pastikan Semburan Lumpur di Porong Tidak Benar, Minta Klarifikasi

Bambang lalu menanyakan soal anggaran Rp 29,9 Triliun, berapa persen yang sudah digunakan, ini karena progres LRT Jabodebek baru 53,385% per 1 maret 2019.

Lagi-lagi, Kementerian perhubungan yang merupakan pemilik proyek LRT JABODEBEK tak bisa menjawab, dan hanya diam.

Sekedar diketahui, proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya, dengan total anggaran Rp 29,9Triliun, dana sebesar itu diterima dari penyertaan modal negara dan hutang Bank.

Baca Juga :  Luncurkan Armada Terbaru, DLU Dukung Konektivitas Antar Pulau di NTT

Sebelumnya, LRT ini diperkirakan beroperasi pada 19 Maret 2019, namun dimundurkan hingga 2021, alasan molornya proyek tersebut lantaran belum dapat menyelesaikan beberapa persoalan yakni penetapan lokasi ruas setia budi – dukuh atas, dan juga lahan yang belum final di Gubernur DKI Jakarta.

(gn)

Berita Terkait

PETI Marak Lagi di Sumbar, P2NAPAS Minta Kapolri Evaluasi Kinerja Kapolda
Kemnaker Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM dengan Jepang
Posko THR Tutup, Kemnaker Terima 1.539 Aduan Dari 965 Perusahaan
Posko THR Tutup H+7 Lebaran
Halalbihalal, Menaker Minta Pegawai Tingkatkan Etos Kerja dan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat
Menaker : Tradisi Mudik Lebaran Tak Boleh Berhenti
Menaker Dukung Mudik dan Arus Balik Gratis jika Produktivitas Pekerja Meningkat
Wamenaker Lepas Mudik Gratis 767 Mitra Usaha Warmindo

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 21:58 WIB

PETI Marak Lagi di Sumbar, P2NAPAS Minta Kapolri Evaluasi Kinerja Kapolda

Selasa, 23 April 2024 - 21:48 WIB

Kemnaker Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM dengan Jepang

Kamis, 18 April 2024 - 21:39 WIB

Posko THR Tutup, Kemnaker Terima 1.539 Aduan Dari 965 Perusahaan

Selasa, 16 April 2024 - 18:35 WIB

Posko THR Tutup H+7 Lebaran

Selasa, 16 April 2024 - 17:17 WIB

Halalbihalal, Menaker Minta Pegawai Tingkatkan Etos Kerja dan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat

Minggu, 7 April 2024 - 09:53 WIB

Menaker : Tradisi Mudik Lebaran Tak Boleh Berhenti

Sabtu, 6 April 2024 - 13:50 WIB

Menaker Dukung Mudik dan Arus Balik Gratis jika Produktivitas Pekerja Meningkat

Sabtu, 6 April 2024 - 11:32 WIB

Wamenaker Lepas Mudik Gratis 767 Mitra Usaha Warmindo

Berita Terbaru

Sumatera Barat

P2NAPAS Laporkan Dugaan Penggelapan Kredit KUR BRI Pasaman ke OJK

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:41 WIB

NTT

Partai PAN Kembali Bertaring Di- Pilkada Malaka

Kamis, 2 Mei 2024 - 07:12 WIB