delikStory – Beberapa waktu lalu publik sempat dikejutkan dengan kasus ayah anak terbakar di dalam mobil di daerah Sukabumi.
Ayah anak yang berada di dalam mobil tersebut diidentifikasi sebagai Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23). Dia dibunuh oleh orang suruan Istri mudanya, yakni Aulia Kesuma.
Sebelum melancarkan aksi pembunuhan, Aulia sempat melakukan hubungan intim dengan korban Edi (54), yang mayatnya dibakar di Sukabumi.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari strategi rencana pembunuhan yang sudah dirancang bersama empat eksekutor dan anak kandungnya, KV pada Sabtu (24/8).
Saat sampai di rumah, Aulia memberikan jus yang sudah dicampur dengan 10 butir obat tidur. Namun, reaksi yang ditimbulkan tidak instan. Edi masih bisa beraktivitas. Ia pun mengajak Edi untuk melakukan aktivitas seksual. Harapannya agar mempercepat efek dari obat tidur.
“Iya supaya (korban) tidak ada curiga dan cepat merasa lelah. (setelah berhubungan badan) korban melakukan yoga dan ketiduran di lantai,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/8).
Setelah dipastikan korban pulas, Aulia memanggil eksekutor yang sudah menunggu di dalam bagasi mobil untuk melancarkan aksinya. Korban lalu dieksekusi dengan cara mulut dibekap menggunakan anduk yang sudah dibasahi alkohol 80 persen.
Setelah Edi meninggal dunia, anak Aulia yang bernama Kelvin memantau situasi untuk mengeksekusi anak Edi yang bernama Adi Pradana. Sebelumnya, Kelvin mencekoki Adi dengan minuman keras. Setelah kesadarannya terganggu, Adi kemudian dihabisi oleh dua orang eksekutor.
“Pada saat eksekusi dana sempat terjadi perlawanan sehingga Dana agak dipukul dadanya hingga mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Setelah dipastikan meninggal, kedua jenazah dibawa ke dalam satu ruangan,” ucap Rudy.
Keesokan hari, Aulia dan Kelvin berencana membakar rumah untuk menyamarkan penyebab kematian dua korban. Hanya saja, rencana itu gagal karena api tidak menyebar ke seluruh rumah.
Dari kegagalan itulah Aulia memutuskan untuk membawa dua jasad korban ke Cidahu, Sukabumi untuk dibakar di dalam mobil.