MAJALENGKA – Polres Majalengka Polda Jawa Barat bersama Kodim 0617/Majalengka dan Instansi terkait kembali membagikan paket sembako untuk masyarakat di Kabupaten Majalengka yang tidak terdata dalam bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, Selasa (5/4/2020).
Sebanyak 800 Paket sembako yang dibagikan berisi beras, minyak goreng, gula pasir, teh, dan mie instan.
Kapolres Majalengka AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso mengatakan, bantuan sembako tersebut merupakan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya program yang diberi nama Polisi Peduli Covid-19 ini telah berjalan sejak Minggu kemarin, sesuai perintah Kapolri Jenderal Idham Azis pada Video Conference, Senin (27/4/2020).
“Dengan harapan melalui program tersebut tidak ada lagi warga masyarakat yang tidak menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19,” terang Bismo didampingi Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf. Harry Subarkah, Rabu (6/5/2020).
“Setiap hari anggota Polres Majalengka dan Polsek Jajaran melakukan penyisiran dan mendata warga terdampak Covid-19 yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pemerintah pusat atau daerah,” sambung Bismo.
Agar tepat sasaran, lanjutnya, pembagian paket sembako langsung diserahkan ke warga dengan cara door to door. “Hari ini Polres Majalengka dan Polsek Jajaran serentak membagikan paket sembako tersebut dengan cara mendatangi rumah-rumah warga satu persatu,” paparnya.
Saat membagikan bantuan sembako, pihaknya sekaligus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mentaati kebijakan pemerintah dan maklumat Kapolri.
“Kami terus mengedukasi masyarakat agar rajin cuci cuci tangan, konsumsi makanan bergizi, tetap di rumah, hindari kerumunan dan selalu pakai masker jika terpaksa bepergian,” ucap Bismo.
“Patuhi sosial distancing dan physical distancing. Yang tak kalah penting tidak mudik tahun ini,” imbuhnya.
Bismo memahami kerinduan masyarakat untuk merayakan Ramadan atau Idul Fitri bersama keluarga. Namun pihaknya mengajak masyarakat untuk sadar bahwa bertemu keluarga dalam situasi pandemi seperti saat ini rentan menimbulkan penyebaran Covid–19.
“Kita rindu keluarga artinya kita menyayangi keluarga. Maka kita harus jaga keluarga kita dari potensi tertular. Jangan mudik dulu, ungkapan rindu bisa melalui media teknologi seperti telepon atau video call,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan