Pasaman Barat, – Pembangunan Seawall dan Bangunan Pengaman Pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat milik Dinas Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi (SDA-BK) Pemprov Sumbar Rp6,6 miliar makin jadi sorotan, selain penyelesaian pekerjaan lamban, ditemukan beton bertulang rapuh terlihat berkeping – keping.
Rifky selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), terkesan merestui pasangan beton bertulang yang terlihat rapuh itu. Ia katakan beton bertulang kondisi demikian karena di bobok.
Akan tetapi, Rifky belum menanggapi konfirmasi apakah tidak jadi masalah apabila beton bertulang proyek itu rapuh yang Ia sebut akibat bobok.
Adanya kejanggalan pekerjaan belum selesai sudah rapuh dan berkeping – keping menimbulkan tanda tanya yang belum terjawab, tentunya perlu perhatian penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan.
Sebelumnya diberitakan, lambannya pengerjaan Pembangunan Seawall dan Bangunan Pengaman Pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat, akhirnya pelaksana mendapat teguran dari PPTK.
“Sudah kita tegur secara tertulis”, kata PPTK, Rifky, Rabu (21/12/22).
Bukan hanya itu. Pantauan awak media ke lokasi pekerjaan tidak ditemukan adanya papan informasi pekerjaan yang ada hanya spanduk bertuliskan bahwa kegiatan tersebut terlaksana melalui Pokir Anggota DPRD Sumbar, Zulkenedi Said.
Lain hal dikatakan Kepala Dinas SDA-BK Pemprov Sumbar, Fathol Bari, pembangunan itu terlaksana bukan hanya dari pokir.
Menurut Fathol, pembangunan telaksana melalui program Pemprov Sumbar, untuk pokir nilainya tidak besar hanya Rp500 juta.
Deliknews.com akan menerbitkan tanggapan atau penjelasan dari PPTK dan pihak – pihak terkait pada berita selanjutnya.