Jokowi Tak Sadar, Jalan tol Berbahaya dan Mematikan

- Pewarta

Kamis, 28 Februari 2019 - 12:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surabaya – Presiden Joko widodo menggembar-nggemborkan soal proyek jalan tol yang telah dikerjakan selama 4 tahun pemerintahannya.

Salah satu ruas jalan tol yang dipamerkan Jokowi yakni tol trans Sumatera sepanjang 2.000 km.

Tol tersebut, menghubungkan Bakauhuni Lampung hingga ke Banda Aceh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Jokowi seperti dikutip dari akun instagram @jokowi ruas jalan tol tersebut dibangun untuk menurunkan biaya logistik nasional.

Baca Juga :  Hari Batik Nasional, Bambang Haryo Dorong Pemerintah Kampanyekan Batik Sidoarjo

Padahal Jokowi tidak sadar, jika jalan tol yang dibangun itu berisiko tinggi, karena rawan kecelakaan.

Seperti dikemukakan Anggota komisi V DPR-RI,  Ir.Bambang Haryo Soekartono, bahwa penggunaan rigid pavement pada ruas jalan tol sangat berbahaya.

Menurut Bambang, hanya Indonesia saja yang gunakan rigid, di negara lain tidak ada yang gunakan itu. Kata Bambang, menunjukkan data tol dari berbagai Negara.

“Rigid pavement ini, tidak bisa dipakai dalam kecepatan tinggi, rigid itu kan keras, kaku, jika salah satu blok rigid ini alami ketinggian maka bisa kena permukaan ban dan sobek, ini berbahaya” Kata anggota Fraksi Gerindra, Kamis (28/2) di Surabaya.

Baca Juga :  Bambang Haryo Dorong Pasar Tradisional di Digitalisasi

Dikatakan dia, berdasarkan data korlantas Polri pada 2017 ada sekitar 65 kecelakaan yang terjadi di jalan tol dan 90% pecah ban. Terangnya.

Untuk itu, kata caleg DPR-RI dapil surabaya-Sidoarjo ini, jalan tol yang dibangun itu seperti mesin pembunuh bayaran. Ucapnya.

Sekedar informasi, pembangunan jalan tol Sumatera menghabiskan anggaran sebesar Rp205 Triliun, Hutama Karya  sebagai pelaksan proyek telah kehabisan anggaran di tahun 2018.

Baca Juga :  Konsisten, Bambang Haryo Dorong BPJS Gratis Untuk Petani

Untuk anggaran 2019, Hutama meminta Penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp12,5 triliun, anggaran PMN ini telah dua kali diminta oleh Hutama Karya untuk menyelesaikan proyek tol di akhir 2019.

Berita Terkait

KPK Geledah Rumdis Mentan Buat Gempar, Kini Ditantang Usut Temuan Perjadin Kemendikbud Rp20 Miliar
Terungkap Indikasi Kelebihan Bayar Proyek BTS 4G BAKTI Kominfo Rp18,7 Miliar
BPK Ungkap Indikasi Kerugian Fantastis dalam Pengadaan Minyak Mentah dan Produksi Kilang, Dirut Pertamina Bungkam
BPK Temukan Beragam Masalah Kemendikbud Era Anies Baswedan
BPK Temukan Kemenkeu Telat Terbitkan Surat Tagihan Pajak Puluhan Triliun, Ini Akibatnya
Temuan E-Purchasing Kementerian Pertanian Capai Angka Rp1,3 Triliun, Ada Indikasi Pemahalan Belanja
Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak
Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Berita Terkait

Selasa, 3 Oktober 2023 - 22:40 WIB

KPK Geledah Rumdis Mentan Buat Gempar, Kini Ditantang Usut Temuan Perjadin Kemendikbud Rp20 Miliar

Senin, 2 Oktober 2023 - 10:12 WIB

BPK Ungkap Indikasi Kerugian Fantastis dalam Pengadaan Minyak Mentah dan Produksi Kilang, Dirut Pertamina Bungkam

Minggu, 1 Oktober 2023 - 23:49 WIB

BPK Temukan Beragam Masalah Kemendikbud Era Anies Baswedan

Minggu, 1 Oktober 2023 - 11:03 WIB

BPK Temukan Kemenkeu Telat Terbitkan Surat Tagihan Pajak Puluhan Triliun, Ini Akibatnya

Sabtu, 30 September 2023 - 20:57 WIB

Temuan E-Purchasing Kementerian Pertanian Capai Angka Rp1,3 Triliun, Ada Indikasi Pemahalan Belanja

Jumat, 29 September 2023 - 15:35 WIB

Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak

Kamis, 28 September 2023 - 08:42 WIB

Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Rabu, 27 September 2023 - 18:38 WIB

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Berita Terbaru