Jakarta – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Santoso menyebut, bahwa kenaikan gaji bagi anggota Polri merupakan suatu yang lumrah setiap tahunnya.
Terlebih, menurut Santoso, hal ini sesuai dengan sistem anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Bahwa kenaikan gaji bagi Polri naik setiap tahun, sama seperti TNI dan ASN dalam sistem anggaran kita melalui APBN,” kata Santoso dalam keterangan, Rabu (16/2/2022).
Namun demikian, Santoso menilai bahwa kenaikan gaji secara signifikan dirasa belum tepat di masa pandemi Covid-19, saat ini.
Kendati, Santoso menegaskan bahwa kesejahteraan anggota Polri perlu diperhatikan oleh negara.
Hal ini mengingat bahwa tugas yang diemban korps Bhayangkara itu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kenaikan gaji secara signifikan dalam situasi saat ini belum tepat. Namun bahwa para bhayangkara Polri yang bertugas di garda terdepan dalam menciptakan keamanan dan ketertiban perlu mendapatkan perhatian dari negara, agar kesejahteraan mereka perlu diperhatikan,” ujar Santoso.
Sebelumnya, Sahabat Polisi Indonesia (SPI) mendorong peningkatan kesejahteraan polisi melalui kenaikan gaji khususnya di level bintara dan tamtama.
Kenaikan gaji, kata Ketua Umum SPI Fonda, dibutuhkan lantaran gaji polisi dinilai cukup rendah bila dibandingkan tugas dan tanggung jawab yang begitu besar yang dipikulnya.
“Kenaikan gaji polisi tentunya bakal linear dengan peningkatan kinerja aparat kepolisian,” kata Fonda Tangguh, pada Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Pungky Indarti mengamini pernyataan Fonda soal tuntutan kenaikan gaji polisi.
Ia menilai bahwa kehidupan keluarga polisi perlu diperhatikan, khususnya pada level bintara dan tamtama rendahan.
Pungky menyebut, publik hanya melihat satu sisi gaya hidup oknum polisi perwira yang bermewah-mewahan, padahal tidak diketahui sumber kekayaannya dari mana.
“Kami berharap kesejahteraan polisi ditingkatkan. Setidaknya ada kenaikan tunjangan bagi polisi di Papua atau di perbatasan negara. Biaya hidup di sana mahal tapi tunjangannya tidak sesuai,” kata Pungky.
Tinggalkan Balasan