Jakarta – Pemerintah mendapatkan hibah sebesar 100 juta euro atau setara Rp168,1 miliar dari Uni Eropa dalam rangka menguatkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Benua Biru tersebut.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan hibah ini tersebut rencananya digunakan demi meningkatkan daya saing produk Indonesia di empat sektor, yakni; kosmetik, perikanan, agrikultur, dan produk berbasis kayu.
Pemanfaatan dana hibah tersebut akan difasilitasi oleh Kementerian Keuangan dan nantinya akan disalurkan melalui program-program yang akan disusun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia melanjutkan, program ini merupakan bagian dari proyek Uni Eropa di Asia Tenggara bernama Enhanced ASEAN Regional Integration Support from The EU (ARISE Plus).
Di Asia Tenggara, total hibah yang diberikan Uni Eropa di program ini mencapai 41 juta Euro.
Dengan masuknya hibah ini, Luky mengatakan realisasi hibah yang tercatat di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin bertambah.
Per Juli 2018, hibah yang diterima negara sudah mencapai Rp3,27 triliun atau 273,2 persen lebih tinggi dari target APBN yang hanya Rp1,19 triliun.