Ketua INSA Sebut Tol Laut Butuh Banyak Perhatian

- Tim

Selasa, 8 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPP INSA

Ketua DPP INSA

Surabaya – Program tol laut menjadi perhatian para pengusaha perkapalan Jawa Timur (Jatim). Namun, kurangnya partisipasi perusahaan ekspedisi membuat program tersebut tidak maksimal. Padahal, pemerintah memberikan banyak keringanan kepada mereka lewat program itu.

Ketua DPP Indonesian National Shipowner’s Association (Insa) Carmelita Hartoto menyatakan, kurangnya partisipasi membuat harga komoditas tetap tinggi. “Sekarang kan itu-itu saja ekspedisinya. Nah, kalau ada lebih banyak, akan ada persaingan harga,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia juga menyarankan pemberian subsidi kepada pelabuhan. Dengan demikian, harga yang harus dibayar konsumen juga lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, jika subsidi tidak memungkinkan, pemerintah bisa memberlakukan sistem tarif. Nanti, tarif bisa diatur berdasar isi kontainer.

“Misalnya, kontainernya kosong ya jangan dikenakan tarif. Atau kasih saja tarif 25 persen. Sebab, banyak dari barang itu yang bisa (diangkut, Red) full,” sambungnya.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko menuturkan, anggaran subsidi tol laut tahun ini rendah. Yakni, sekitar Rp 222 miliar. Anggaran tersebut akan ditambah menjadi Rp 263 miliar. Tahun lalu anggaran subsidi Rp 400 miliar, sama seperti rancangan anggaran subsidi tahun depan.

Wisnu mengaku tak masalah jika pengusaha mengusulkan penambahan kuota subsidi. “Korelasinya adalah pencapaian voyage. Kalau voyage-nya tidak tercapai, pasti kapalnya telat. Padahal, anggarannya sudah dikasih,” jelasnya.

Menurut Wisnu, keprihatinan pengusaha itu akan menjadi bahan evaluasi pemerintah. Sebab, pengawasan dan output subsidi juga penting.

Begitu pula koordinasi antara kementerian, pengusaha, dan pemda setempat. Dia menambahkan, semua stakeholder harus bisa bekerja dengan tepat.

“Tidak boleh ada pungli, oknum. Transparansi juga harus terjamin. Kalau subsidinya naik, kami juga harus lihat ekosistemnya siap atau enggak,” tuturnya.

Berita Terkait

Hari Konsumen Nasional, PT DLU Berbagi Kebahagiaan Dengan Pelanggan
Gawat, Dolar Menguat Keselamatan Nyawa Publik di Angkutan Penyeberangan Terancam, Ini Kata Gapasdap
Bambang Haryo Minta Pembatasan Angkutan Logistik Saat Mudik Dikaji Ulang
Panduan Lengkap Retur Barang di Shopee: Tips dan Trik untuk Proses yang Lancar
Bambang Haryo Sebut Industri Maritim Potensial Tingkatkan Ekonomi Indonesia
Bambang Haryo : Pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-Api Masih Setengah Hati
Tinjau Harga Beras di Sidoarjo, Bambang Haryo Sebut Ongkos Giling Padi Jadi Pemicu
Gapasdap Gelar Diskusi dan Bakal Rumuskan SOP Pengangkutan Kendaraan Listrik
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 09:07 WIB

Hari Konsumen Nasional, PT DLU Berbagi Kebahagiaan Dengan Pelanggan

Minggu, 21 April 2024 - 09:29 WIB

Gawat, Dolar Menguat Keselamatan Nyawa Publik di Angkutan Penyeberangan Terancam, Ini Kata Gapasdap

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:42 WIB

Bambang Haryo Minta Pembatasan Angkutan Logistik Saat Mudik Dikaji Ulang

Rabu, 27 Maret 2024 - 05:48 WIB

Panduan Lengkap Retur Barang di Shopee: Tips dan Trik untuk Proses yang Lancar

Selasa, 19 Maret 2024 - 10:42 WIB

Bambang Haryo Sebut Industri Maritim Potensial Tingkatkan Ekonomi Indonesia

Rabu, 13 Maret 2024 - 10:17 WIB

Bambang Haryo : Pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-Api Masih Setengah Hati

Jumat, 8 Maret 2024 - 11:42 WIB

Tinjau Harga Beras di Sidoarjo, Bambang Haryo Sebut Ongkos Giling Padi Jadi Pemicu

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:48 WIB

Gapasdap Gelar Diskusi dan Bakal Rumuskan SOP Pengangkutan Kendaraan Listrik

Berita Terbaru

Regional

Oknum Kasek SMK “SZ” Ditetapkan Jadi TSK

Kamis, 25 Apr 2024 - 14:29 WIB