Maros, Sulawesi Selatan – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, untuk memantau langsung progres pembangunan jalur kereta api (KA) Makassar–Parepare. Dalam tinjauannya, ia menyoroti pentingnya percepatan penyelesaian jalur ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas logistik di wilayah Sulawesi Selatan.
“Stasiun Mandai ini merupakan titik transit penting yang semestinya menghubungkan Kota Makassar dengan Kota Parepare. Namun hingga kini jalur ini belum rampung dan baru melayani lintasan Maros–Barru,” ujar Bambang kepada wartawan, Kamis (12/6).
Menurutnya, keberadaan jalur kereta api yang belum sepenuhnya tersambung membatasi manfaat maksimal bagi masyarakat. Selain untuk mobilitas penumpang, jalur ini diharapkan dapat mengakomodasi pengangkutan logistik antardaerah yang selama ini masih bergantung pada jalur darat.
“Makassar dan Parepare merupakan simpul penting ekonomi. Jika jalur ini tuntas, maka dampaknya sangat besar bagi efisiensi logistik dan pertumbuhan perdagangan,” kata politisi Partai Gerindra itu.
Bambang juga mengungkapkan bahwa jalur dari Stasiun Mandai ke Makassar New Port (MNP) sejauh 14 kilometer sudah dianggarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), meski realisasinya tahun ini terkendala efisiensi anggaran. Ia mendesak agar proyek ini tetap menjadi prioritas.
“Makassar adalah hub strategis baik dari sisi udara maupun laut. Jalur kereta yang terintegrasi akan memangkas biaya logistik dan meningkatkan konektivitas antarpusat ekonomi di Sulawesi,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Deby Hospital, menjelaskan bahwa progres pengadaan lahan untuk jalur ke MNP sudah mencapai 70 persen. Ia berharap integrasi antara jalur KA dan pelabuhan bisa segera diwujudkan.
“DJKA hadir untuk membangun pemerataan infrastruktur transportasi, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Makassar–Parepare adalah wujud konkret negara hadir di timur Indonesia,” ujarnya.
Manager KAI Makassar–Parepare, Widhiasukma Dananjaya, turut mendampingi tinjauan tersebut dan menegaskan kesiapan pihaknya dalam mendukung percepatan proyek ini.
Bambang Haryo menutup kunjungannya dengan menyerukan agar pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap pengembangan moda transportasi massal di luar Jawa, terutama yang berdampak langsung pada perputaran ekonomi masyarakat.